Semangat Mencari Ilmu
Di dalam
mencari ilmu pengetahuan , kita pasti mempunyai guru dalam mengajar ilmu
pengetahuan tersebut . Ilmu Pengetahuan memang harus kita kejar , bahkan sampai
ada pepatah yang mengatakan “ kejarlah ilmu sampai ke negeri china” . Kita
harus mengerahkan seluruh tenaga kita untuk mendapatkan ilmu yang
bermanfaat dan kita bisa membagikan ilmu
tersebut kepada orang lain
sehingga
menjadi amal jariyah.
Ketika saya
lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) , saya mengikuti tes sbmptn dan diterima
di UIN Malang jurusan manajemen . Momen itu menjadi salah satu momen yang saya
banggakan dalam hidup . Ketika berada di semester 1 , saya rasa mata pelajaran
kuliah masih bisa saya pahami dengan baik , tetapi ketika menginjak semester 2
kerasa susahnya mata pelajaran . Saya merasa kesusahan di semester 2 , pada
mata pelajaran pengantar akutansi .
Akutansi
adalah pelajaran dimana kita harus fokus melihat apa yang terjadi . Jika ada
kesalahan satu saja maka akan membuat laporan yang lainnya menjadi salah semua
dan akhirnya harus mengulang mengerjakan dari awal .Karena saya merasa
kesulitan dalam pelajaran akutansi , akhirnya saya memutuskan untuk mencari
guru les privat akutansi.
Saya mencari
guru akutansi di dekat rumah saya . Namanya adalah mbak menik . Beliau adalah
lulusan S1 STIE ASIA Malang jurusan
akutansi . Selama kuliah mbak menik mengambil kuliah kelas karyawan , jadi mbak
menik kuliah pada sabtu minggu dan pada hari senin sampai jumat kerja di bagian
akutansi perusahaan . dan itulah awal saya bertemu dengan guru akutansi saya .
Mulai saat itu saya akrab mbak menik dan bercerita banyak tentang masalah
akutansi di dunia perusahaan .
Saya sempat
berdiskusi dengan mbak menik tentang akutansi di Sekolah Tinggi Akutansi Negara
(STAN) , mbak menik mengatakan “ Masuk STAN itu enak , kuliah dibayar , lulus
jadi PNS tapi ya masuknya juga susah “ .
Setiap tahun memang STAN adalah sekolah kedinasan favorit yang diincar
oleh banyak anak sma karena prospek kerja yang menjanjikan .Mbak Menik
mengatakan bahwa “ Untuk menjadi seorang akuntan itu tidak harus sekolah di
STAN tetapi bisa kuliah di Universitas dan mengambil jurusan Akutansi “ Akutan merupakan pekerjaan yang tugasnya
menghitung dan membuat laporan keuangan perusahaan . Seorang akutan harus mempunyai sifat jujur,
cerdas ,dan fokus.
Saya sempat
berdiskusi denga mbak menik tentang pengalaman beliau kuliah . Selama kuliah
Mbak menik selalu pintar dalam memanajemen waktu antara kuliah dan kerja .
Walaupun kerja mbak menik selalu memprioritaskan kuliahnya karena dalam kuliah
itu kita dapet ilmu teori yang banyak untuk diterapkan dalam dunia kerja . Mbak
Menik juga sempat mengkritik mahasiswa sekarang , menurut mbak menik mahasiswa
sekarang cenderung lengah dalam menghadapi masalah sosial, karena pengaruh
gadget menjadi faktor utama yang menjadikan manusia bisa anti sosial .
Mbak menik
menyarankan mahasiswa sekarang itu bisa lebih peka terhadap masalah yang ada di
masyarakat dan mencari solusi .
Mahasiswa harus rajin terjun ke masyarakat dan mencari apa masalah yang ada di
masyarakat bukan hanya mengkritik tetapi juga mencari solusi . Jadi mahasiswa
itu bukan hanya gaya-gayaan atau sekedar mencari gelar tetapi jadi
mahasiswa adalah untuk menambah wawasan
sehingga bisa menjadi pemecah masalah di masyarakat .
Saat ini mbak
menik bekerja di Perusahaan di Malang sebagai Akuntan Perusahaan di bagian
piutang . Saya baru paham bahwa di akuntan perusahaan itu banyak
cabang-cabangnya lagi , jadi seperti ada bagian piutang ,utang , penjualan ,
pembelian , dan bagian akuntan lainnya. Profesi akuntan menurut beliau juga
tidak hanya diisi oleh wanita tetapi pria juga punya kesempatan besar untuk
menjadi akuntan perusahaan . Saya sempat berdiskusi tentang pengangguran di
Indonesia , Menurut mbak Menik pengangguran di Indonesia diakrenakan kurangnya
pelatihan kompetensi / skill untuk dunia kerja . Bahwa waktu SD-SMA kita
diajari ilmu yang sifatnya umum dan untuk mendapatkan skill khusus harus
mengikuti kursus / belajar otodidak . Hal tersebut menjadi permasalahan di
Indonesia.
Mbak menik
menyarankan saya untuk melatih skill yang dibutuhkan di dunia kerja nanti .
tidak boleh fokus di manajemen saja tetapi harus paham dasar-dasar ilmu yang
lainnya juga . Banyak hal yang saya
diskusikan dengan mbak menik saat itu . Menurut saya beliau adalah orang yang
cerdas , bagi beliau penampilan bukanlah hal yang utama , melainkan kompetensi
manusia merupakan hal yang utama .
mbak menik
sempat mengatakan “ ketika kita kurang dalam hal penampilan , ya jangan sampai
kalah kompetensi /skill juga , kalo sampai kalah semuanya , ya APA KATA DUNIA
!!!! “ . Kuliah dengan sebaik mungkin .
kita harus mengeluarkan semua kemampuan kita untuk bekerja keras demi masa
depan yang gemilang . Kita harus percaya dengan mimpi-mimpi kita. Selain
menjadi guru akuntansi saya ,mbak menik
juga merupakan motivator terbaik bagi saya .
Komentar
Posting Komentar